Sakitnya rasa itu
Inilah ceritaku..
Aku bertemu dengan Ayah di suatu forum yang baru aku ikuti. Ya ayah, Marwan Saputra. Dari situlah Ayah mulai tertarik dengan anak kecil yang baru ikut beberapa minggu yang lalu. Dia mulai menyatakan semua tepat pada tanggal 28 Agustus 2012 sore hari ketika aku masih sibuk dengan buku yang aku pegang kala waktu itu. Sempat aku berfikir panjang, tak kusangka sosok laki - laki yang aku benci di forum karna tingkahnya yang aneh sekarang dia menyukaiku. Ya akhirnya aku terima, entah kenapa. Aku seperti terkena sihir olehnya. lol ! :D
Beberapa bulan hubungan kami berjalan, tanpa ada masalah dan aku tidak pernah sekalipun punya perasaan curiga terhadap Ayah. Sering aku ingin meminjam Hp ayah, tetapi selalu gak boleh. Dia bilang " Sumpah bun, ayah gak selingkuh. Ini ada privasiku dengan orang tua ku". Aku hanya menghela nafas panjang dan berkata "okaylah, iya maaf" Aku percaya karna dia berani mengucap sumpah didepan ku.
Aku dengan Ayah selalu bersama. Dia yang menemani aku saat ada tugas diluar kota. Ya dia menemaniku ke Salatiga
sampai akhirnya kami tersesat sampai Solo karna kami tertidur pulas di dalam bus yang dingin dengan AC. Subuh itu kami turun dari Bus, sholat subuh bersama di Masjid(entah aku lupa itu masjid atau mushola). Dari waktu adzan subuh berbunyi sampai matahari terbit kita berjalan berdua menyusuri sebuah kota yang bukan kota milik kami. Dia menggandengku, menjaga ku dan tak sedikitpun jauh dariku. Dia yang memelukku didalam bus, menjaga ku dari hawa dinginnya AC. Makasihya cinta?
Di kota Solo kami benar - benar tak tau arah. Sampai akhirnya kami menaiki sebuah Bus jurusan ke Salatiga yang mewah dan murah. Ya lagi-lagi di dalam bus dia memelukku agar aku tenang dan dia melayaniku karna aku merasa mual. Pengalaman ini gak bisa kami lupakan karna ada satu hal yang benar - benar mengejutkan. Ya..kami tidur di polsek karna pada suatu malam ketika beranjak pulang kami tidak mendapatkan bus dan keadaan pada malam itu benar - benar menakutkan, dan kami terpaksa menghampiri kantor polisi. (keputusan yang salah)
Pokoknya banyak banget pengalaman bersama Ayah. Begitu juga di Semarang, Ayah jalan kaki entah bertemu dengan siapa dia demi aku rela beberapa jam menelusuri jalan di Semarang untuk mendapatkan uang demi aku bisa pulang
dengan nyaman. Padahal pada saat itu dia mempunyai penyakit yang benar - benar serius sampek keringatpun dia tidak boleh karna itu bisa membuat dia terbaring lemas dan tak berdaya. Aku benar - benar khawatir oleh keadaan dia saat itu, tapi dia masih bisa tersenyum didepanku demi membuat aku tenang dan tak khawatir.Banyak sekali pengorbanan dia ... ya, demi aku.
Namun, ada suatu hal besar yang membuat hubungan kami hampir putus.
Pada saat itu semuanya terbongkar, ada seorang perempuan yang mengaku menjadi pacarnya dan aku di tuduh sebagai perebut pacar orang. Cewek itu berinisial H. H ini benar - benar keterlaluan, dia menyebarkan hal - hal yang
gak pernah aku lakuin sama sekali. Semua ini terjadi karna dia salah paham terhadap pacarku. Sumpah, Demi Tuhan aku gak pernah tahu kalau Ayah pada waktu itu dekat dengan H. Ya pada saat itulah aku tahu jawabannya kenapa
Ayah selalu melarangku untuk membuka hpnya, padahal aku adalah pacarnya. H ini mengatakan hal yang tidak - tidak dengan semua orang, termasuk kakakku sendiri. Ya aku tak masalah di tuduh sedemikian karna semua yang dia omongin gak benar, dan jauh dari sifatku. Alhamdulillah aku memiliki keluarga yang selalu mensupportku dan membuat aku tenang dalam masalah apapun. Dan pada suatu hari aku meminta Ayah untuk menceritaka semuanya
mengenai H. Dia bilang bahwa H adalah mantannya, dan mereka putus kemudian menjalin persahabatan.
Pada saat itu Ayah ingin menembak H lagi tetapi H bilang bahwa dia ingin sahabatan dulu. Ya akhirnya mereka hanya bersahabat sampai aku hadir di kehidupan Ayah. Tetapi H salah paham, kebaikan Ayah kepada H dianggap sebagai rasa cinta yang membuat H merasa memiliki Ayah dan merasa menjadi pacarnya. Sampai akhirnya Ayah jujur kalau Ayah sudah tidak menyukai H dan H tidak bisa menerima semua itu. Ayah mengatakan bahwa sudah ada perempuan lain yaitu aku. Dan sejak itu H mencari tahu tentang aku dan mengganggu hubunganku dengan Ayah. H sangat pintar sekali membolak balikkan fakta. Awalnya aku kemakan oleh semua omongan yang di ucapkan H tetapi aku sadar bahwa H hanya mengadu domba aku supaya aku dan pacarku ribut kemudian putus. Jujur pada saat itu aku bukan seseorang yang posesif, aku masa bodoh dengan semua itu. H sering mengadu domba kami sampai sekarang, tetapi apapun yang dia ucapin udah aku kenali semuanya, karna aku tahu dia hanya perempuan yang mengemis cinta dari Pacarku. Aku masih ingat ketika kamu menangis tersedu, memohon kepada pacarku dan menyuruh mutusin aku. H nangis - nangis agar di kasihani. Harga diri kamu mau di taruh kemana mbak? Kamu kan udah punya sendiri, apa kamu mau nyakitin cowok yang pada saat itu masih deket sama kamu? atau kamu ingin dua - duanya. Astaghfirullah. Jujur aku tahu perasaan H, pasti dia merasa di PHPin sama Ayah karna dulu dia menganggap ayah sebagai pacar tetapi ternyata Ayah tidak mempunyai anggapan yang sama. Kalau aku bisa memutar waktu, jujur aku tidak ingin hadir dalam kehidupan kalian. Aku sadar bahwa kejadian ini mengakibatkan salah satu dari kita ada yang terluka yaitu H, padahal ini salah pacarku sendiri. Aku tahu apa yang di rasakan oleh H karna kita sama - sama perempuan. Aku sama sekali gak pernah punya rasa dendam sama H bahkan aku ingin meminta maaf kepada H. tetapi aku tahu tak semudah itu H bisa memaafkan aku. Pernah aku menyuruh pacarku untuk kembali sama H, tetapi pacarku menolak, dia bilang dia lebih sayang sama aku. Dia menceritakan semua sifat dan kelakuan H. Dan akhirnya aku tahu sifat aslinya.
Jujur aku ingin sekali bertemu dengan H, aku ingin minta maaf. Aku merasa bersalah karna aku sudah hadir di depan pacarku. Tlong jangan salahin aku terus, aku capek. Aku gak pengen punya musuh, aku pengen tenang tanpa ada konflik di antara kita. Kita sama - sama sudah mempunyai satu sama lain, dan kita masing - masing sudah tenang dengan apa yang kita miliki, lantas apa yang dipermasalahkan? kenapa masih benci sama aku?
Aku masih ingat ketika Ayah membeli motor berwarna hijau, H mengaku-mengaku bahwa dia yang mengantar pacarku mengambil motor yang baru dibeli. Padahal sehabis beli motor pacarku langsung main ke rumah untuk menunjukkan kepadaku kalau ini motor hasil kerjanya dan buat jalan - jalan bersamaku nanti. H ingin banget hubunganku sama ayah hancur. Begitu jelas ketika H masih ada masalah dengan FBnya kemudian pacarku di tuduh sebagai perusak FB. H janji bahwa dia gak akan ganggu hubungan ku dengan Ayah setelah itu. Kemudian aku menyuruh Ayah memperbaiki FB dia Walaupun BUKAN pacar aku yang ngelakuin hal itu. Aku percaya kebencian gak akan bertahan lama, dan aku percaya dengan janjinya yang ia ketik di sms pada saat itu. Tetapi dugaanku salah. Ia mulai mengganggu hubungan ku lagi setelah beberapa hari. Dalam hati aku bertanya, apa si yang dia inginkan. Dia kan udah punya pacar sendiri, kenapa masih ganggu pacar aku dan cari perhatian di depan pacar aku. Pacar aku juga kenapa di layanin? ya tapi aku percaya kalau pacar aku sudah tidak punya rasa sama H, karna hubungan kami benar - benar sudah serius dan kami akan tunangan ketika aku selesai sekolah nanti.Ya sampai sekarang H masih tetap mencoba menghubungi pacarku. Dia selalu mencoba mengubungi no pacar ku bahkan dia mengirim hal - hal tentang dulu saat bersama pacarku ? itu maksudnya apa? ya aku cuma bisa tersenyum sabar sambil menghela nafas panjang dan percaya bahwa pacarku benar - benar serius sama hubungan ini.
Aku hanya bisa sabar, menunggu semuanya berbalik indah tanpa ada yang menganggu. Semua omongan H yang ia keluarin benar - benar membuat namaku terlihat buruk, padahal semua yang dia omongin salah. Benar - benar jauh dari kenyataan. Tapi aku percaya semua akan terlihat yang sebenarnya. Bahwa yang kamu omongin benar - benar jauh dari kenyataannya.
*Berteman lebih baik, bukan? Aku sama sekali gak menaruh dendam sama kamu mbak, aku harap kamu mengerti dan berhenti ngomongin hal - hal yang jauh dari kenyataan yang sebenarnya. Maafin aku...
Kalau aku tahu bahwa pacarku masih dekat sama kamu pada saat itu, aku gak akan nerima dia. Kamu hanya salah paham sama aku mbak...