Minggu, 21 Desember 2014

kembali ke waktu yang sama

Sakit memang kalau berada di situasi buruk yang sama. Lagi - lagi itu dan itu. Tidakah ada situasi lain yang lebih baik dari ini? Oh Tuhan, dia mengulang kesalahan yang sama. Buruk sekali berada di posisi yang sama, yang begitu tidak menyenangkan.
Cinta bukan hanya membutuhkan kata - kata mesra yang di ucapkan lewat sms atau medsos lainnya. Kata - kata mesra itu belum tentu hadir dari hati orang tersebut atau bisa dibilang benar - benar tulus mengucap sedemikian atau tidak. Mana kita tahu itu tulus atau tidak sedangkan yang kita lihat hanya layar yang menyala, yang penuh ucapan - ucapan manis dan membuat kita membacanya berulang - ulang. Dengan perasaan kita yang hanyut karena ucapan - ucapan tersebut pasti kita akan berfikir, itu ucapan - ucapan yang serius. oh, belum tentu ! 

Terkadang kita menemukan sosok yang berbeda dan itu membuat kita bingung akan semua yang terjadi. Sosok yang di tatap langsung oleh mata, dan bisa kita raba oleh tangan kita mungkin akan berbeda jika dibandingkan dengan sosok yang kita rasakan lewat alat komunikasi yang ada ditangan kita. Dan hal itu akan menjadi masalah dalam sebuah hubungan. 

Perempuan memang butuh perhatian lebih karena perempuan mempunyai perasaan yang jauh lebih peka dari pada seorang laki - laki. Seorang laki - laki akan berfikir masa bodoh dengan masalah yang ada didepan mata, mereka tidak akan memikirkan terlalu serius. Jika ada situasi baru mereka akan cepat melupakan masalah itu. Ya, begitu sulit membuat mereka bisa mengerti perasaan perempuan. Hebat sekali jika ada seorang laki - laki yang mampu memahami perasaan pasangannya. Andai dia seperti itu :( tapi sepertinya hal itu sangat sulit dia megerti karena yang dia fikirkan hanya urusannya sendiri. Pantaskah aku cemburu sama karyawannya dan komputer - komputernya itu? konyol sekali jika aku terus terang seperti itu dan pastinya dia tidak akan pernah bisa mengerti. So, percuma bukan bicara panjang lebar tentang perasaan yang aku  alami ? paling kata - kata yang akan ia keluarkan hanya meminta pengertian balik, kemudian kata maaf dan berjanji tidak akan mengulangi hal itu lagi. Tersenyum saja mendengar kalimat - kalimat itu terucap kembali dan menunggu sampai kapan ucapan - ucapannya itu akan menjadi kenyataan. 

Semua masalah itu akan selesai baik jika perasaan kita sudah tenang kemudian di bicarakan secara baik - baik. Sayang? aku hanya meminta waktu sedikit saja untuk tahu kabar kamu. Sulitkan meluangkan waktu sedikit itu buat aku? aku tahu kondisi tempat itu. Tidak semua yang kamu ucapkan benar - benar real ditempat itu. Pasti ada waktu untuk memberi kabar. Waktu untuk berbicara hal yang tidak pentingpun ada, pasti kamu lakukan dengan teman - temanmu. Tapi waktu untuk menghubungi aku sebentar saja sama sekali tidak kamu luangkan. Aku butuh perhatianmu sayang, aku butuh kamu bukan cuma mereka. 

Terkadang aku terlalu peka dengan ucapan - ucapanmu. Dan itu membuat aku sakit walaupun maksud kamu hanya sekedar bicara. Ya, udah terlalu sering aku menghadapi ucapan - ucapan itu. Dan kamu tidak merasa itu menyakitkan ,bukan? sudah sangat biasa menghadapi kamu yang tidak pernah bisa mengerti perasaanku.